JATENG  

Jelang Lebaran, Judi Togel Makin Marak di Jateng

SATYABAKTI, JATENG – Dalam menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, aktivitas perjudian toto gelap (togel) semakin marak di Prov. Jawa Tengah (Jateng).

Seolah, kata warga, perjudian togel tersebut, sulit diberantas aparat penegak hukum (APH).

“Jelang lebaran ini, semakin marak saja judi togel di sini (Jateng), seolah APH sulit berantasnya,” kata Edy kepada awak media, Senin (8/4/2024).

Lanjut diutarakannya, aktivitas peredaran judi togel saat ini beroperasi tanpa sembunyi-sembunyi.

“Peredaran togel di sini mah, gampang ditemui, biasa penulisnya jual kupon togel, mangkal di warung -warung,” sebut bapak bertubuh gempal ini.

Dibeberkan Edy, bisnis perjudian tebak angka juga melibatkan oknum Perengkat desa.

“Oknum bandar judi togel di sini inisial JK, kabarnya melibatkan oknum perangkat desa di Kec. Sedan, Kab. Rembang inisial K,” ucapnya.

Informasi yang beredar, sambung Edy, oknum perangkat desa tersebut menjaring para pemasang togel menyebar di beberapa Kecamatan yang ada di Kab. Rembang.

Hal itu juga dibenarkan oleh salah seorang pemilik warung di kawasan Kec. Sedan.

”Iya mas memang bener bandarnya pak K, itu perangkat Desa di wilayah Sedan, tapi sekarang dia gak begitu aktif mengedarkan kuponnya, karena dia sudah naik pangkatnya, cukup tinggal ambil hasil penjualan kupon dari pengecernya,” ungkap Ibu pemilik warung.

Dulu sebelum naik pangkat, sambungnya, pak K biasa ngecer sendiri di sini, tapi sekarang katanya naik pangkat, yang gantiin saudara iparnya pak W inisial AN yang ke warung, biasanya tiap siang ke sini jualan kupon,” tambahnya.

“Bahkan Pak W pernah bilang kalau togelnya resmi, makanya aman, tak tersentuh oleh APH, kantornya juga, bilangnya ada di wilayah Kragan,” jelas sumber.

Sementara dari warga lainnya, Anto menyebutkan, para pengecer togel tersebar di beberapa kecamatan di Rembang bagian timur, mulai dari Sedan, Kragan dan juga wilayah Sarang.

“Bukti-bukti rekapan penotalan dari berbagai pengecer tertulis uang masuk ke bandar juga disertai nama-nama dengan penyebutan inisial,” ucapnya.

Ia menambahkan, hasil penjualan para pengecernya nantinya disetorkan kepada oknum perangkat desa di Sedan kemudian setoran dilanjutkan ke bos besar dengan inisial JK,” jelas Anto.

(SB38 Satyabakti.com – JATENG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *