SATYABAKTI, SUMUT – Rizal (43), korban penganiayaan disebut diintervensi oleh oknum polisi aktif bernama Aipda Arjuna Karo- Karo (AKK).
Korban Rizal menjelaskan, hal itu terjadi saat dirinya bertemu dengan oknum polisi aktif yang bertugas di unit Reskrim Polsek Medan Baru, Aipda AKK di tengah jalan kawasan Medan Petisah belum lama ini.
“Saat itu pas bawa sepeda motor, tiba-tiba, AKK menyetopku, kemudian dia video call dengan Ratih (R) selaku istri pelaku EE, AKK bilang kepada ku, katanya kau minta uang damai Rp10 juta ia sama si R, lalu aku jawab mana ada komandan, lantas AKK kemudian mengatakan, jangan kau panggil-panggil aku komandan, macam kayak udah bersih kali kau. Kayak macam Ustad aja kau. Kau yang kibusi dia (EE) kurasa. Kalau gak kau cabut laporan mu dalam seminggu ini kutarget kau,” ucap AKK dengan nada tinggi kepada korban saat itu.
Pokoknya aku gak mau tau, kau cabut itu laporan kau di Polres kalau gak kutarget kau, sama bos mu. Sok-sok pake pengacara kau, Mau pake apa aku cabut laporannya, jawab Rizal, gak mau tau aku,” bentak AKK.
Usai melampiaskan amarahnya, oknum polisi AKK kemudian beranjak pergi meninggalkan korban Rizal,” jelas korban Rizal menirukan ucapan AKK saat kejadian.
Sebelumnya Rizal dianiaya pelaku seorang mantan polisi Edi Erlangga (EE) alias Ganda (43) warga Jl. Kejaksaan, Kec. Medan Petisah pada Minggu (3 September 2023) selanjutnya korban Rizal melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolrestabes Medan sebagaimana yang tertuang dalam Surat Laporan Polisi Nomor : LP/2951/IX/2023/SPKT/Poltestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 03 September 2023.
Sementara itu, warga sekitar menyebut dikabarkan oknum polisi aktif AKK sering temui pelaku EE di seputaran rumah tinggalnya.
“Sering kami lihat AKK itu temui EE. Kita menduga oknum itu salah satu membeckab bisnis narkoba EE selama ini, makanya dia (AKK) marah kali kepada korban Rizal sejak mengetahui EE dilaporkan kasus penganiayaan ke Polrestabes Medan,” beber warga.
(SB3 Satyabakti.com – SUMUT)
