SATYABAKTI, SUMUT – Usai menjalani sidang kode etik selama 4,5 jam sejak pukul 10.00 WIB di Bidang Propam Polda Sumut, Selasa (2/5/2023), akhirnya AKBP Achiruddin Hasibuan (AH) dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Keterangan itu secara resmi disampaikan oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak kepada awak media di gedung Bidang Propam Polda Sumut, Selasa (2/5/2023) malam.
“Kabid Propam dan komisi kode etik, bahwa perilaku saudara AH melanggar profesi kode etik Polri. Majelis kode etik memutuskan, untuk Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH),” kata Irjen Panca.
Ia menyebut, PTDH itu diputuskan karena AKBP Achiruddin Hasibuan terbukti melanggar pasal 5, pasal 8, pasal 12, pasal 13 Peraturan Polri Nomor 7 tahun 2022.
Keputusan itu sebagai bentuk keseriusan dan komitmen Polda Sumut untuk melakukan tindakan tegas terhadap personel yang melakukan pelanggaran.
“Saya tidak mencampuri proses hukumnya, biar berjalan dengan mestinya,” ujar Kapolda Sumut.
Sebelumnya, mantan Kabag Bin Ops Direktorat (Dit) Reserse Narkoba Polda Sumut, AKBP Achiruddin Hasibuan (AH) menjalani sidang kode etik di Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam), Selasa (2/5/2023) pukul 10.00 WIB.
Sebelum masuk ke ruang sidang Bid Propam, AKBP AH terlebih dahulu dijemput dari Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Sumut dikawal personel Provost.
Selain AKBP AH, sidang kode etik itu juga dihadiri orang tua Ken Admiral, Elvi Indri dan keluarganya. Sidang itu berlangsung secara tertutup.
AKBP AH sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama 7 jam di Mako Dit Reskrimum Polda Sumut, Jumat (27/4/2023).
AKBP AH melihat dan membiarkan anaknya menganiaya mahasiswa Ken Admiral saat mendatangi kediamannya di Jl. Karya Dalam/Sinumba Raya, Kec. Medan Helvetia.
AKBP Achiruddin Hasibuan diperiksa sebagai saksi untuk berkas perkara kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, tersangka Aditya Hasibuan. Anak perwira menengah (Pamen) Polda Sumut berinisial AH yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap mahasiswa bernama Ken Admiral viral di media sosial.
Saat ini, kasus penganiayaan yang terjadi tengah ditangani Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut.
(SB3-SUMUT)